Google_plus Pinterest Vimeo RSS
  • Tempat Informasi Seputar Hostel
    Paling Lengkap dan Update
  • Instagram
  • Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur

    Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur
    Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur
    Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur
    Candi Borobudur merupakan satu dari 7 keajaiban dunia. Candi ini disebut sebagai kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Candi Borobudur merupakan salah satu tempat wisata populer di Yogyakarta, terutama bagi para wisatawan asing.

    Banyak sekali hal-hal menarik yang bisa kita dapat dari obyek wisata ini. Tentang sejarahnya yang masih samar-samar sampai sekarang, kemegahan arsitekturnya yang mengalahkan zaman, dan hal unik lainnya. Maka dari itu Hostel Jogja Murah di artikel ini mencoba mengupas beberapa Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur. 

    Candi Borobudur berada di Magelang, Jawa Tengah. Namun kebanyakan pengunjung adalah wisatawan yang datang dari Yogyakarta. Candi Borobudur pertama kali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris pada tahun 1814. Dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Pulau Jawa”, Raffles menulis candi itu dengan nama Candi Borobudur. Namun asal usul nama candi ini merupakan misteri tersendiri. 

    Ada yang mengemukakan alasan mengapa Raffles menggunakan nama Borobudur adalah karena terdapat desa bernama Boro di dekat candi itu. Sedangkan kata Budur sendiri bisa jadi berhubungan dengan istilah Buda dari bahasa jawa yang berarti “Purba”. Sehingga Borobudur berarti Boro Purba. Namun ada arkeolog yang menyebutkan bahwa nama Budur berasal dari kata buddhara yang berarti gunung. 

    Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra, sekitar abad 8, dan selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825. Candi ini memiliki luas 123 x 123 meter persegi dan memiliki 10 tingkat. Di atasnya terdapat 504 acra, 72 stupa, dan sebuah stupa besar sebagai induk di puncaknya. 

    Dinding-dindingnya dihiasi 1460 panel relief dengan panjang 2 meter tiap panelnya. Ada tiga tingkatan kisah-kisah yang terpahat di dalam relief. Kisah-kisah tersebut menceritakan tentang perjalanan kehidupan Buddha. Tingkat terbawah yaitu Kamadhatu, yang pada reliefnya menceritakan tentang dunia yang masih diselimuti nafsu rendah. Tingkat kedua yaitu Rapadathu, yang menceritakan tentang dunia yang sudah terbebas dari nafsu rendah, namun masih terikat dengan wujud. Sedangkan yang paling atas adalah Arupadathu, di dindingnya tidak ditemukan relief apapun, yang mengisyaratkan terlepasnya dari ikatan wujud. 

    Candi Borobudur merupakan monumen arsitektur dan juga karya seni yang tak tertandingi. Bangunan ini merupakan bangunan yang telah melampaui zamannya, dibuat dengan arsitektur yang mengesankan, dan dengan berbagai relief dan stupa yang indah. 

    Di Candi Borobudur, kamu bisa mempelajari karya seni dan sastra dari zaman Dinasti Syailendra. Kamu bisa melihat relief-relief yang menceritakan berbagai kisah menarik, yang bisa kamu ikuti secara urut jika mengitari candi searah putaran jarum jam. Kalau kamu bingung membacanya, disediakan jasa pemandu yang akan membantumu untuk membaca ceritanya secara utuh. 

    Selain wisata sejarah, tentu Candi Borobudur menawarkan spot berfoto yang sangat menarik. Kamu bisa berfoto dengan relief-relief, atau dengan salah satu stupa. Di kompleks Borobudur juga banyak terdapat toko-toko suvenir seperti topi, kaos, tas, gantungan kunci, dan juga miniatur candi yang bisa kamu bawa pulang untuk dipamerkan ke teman-teman. 

    Setiap tahun di Hari Waisak, umat Buddha dari seluruh dunia banyak yang mengunjungi Candi Borobudur untuk beribadah. Di hari itu pengunjung Borobudur mencapai puncaknya, karena merupakan salah satu pusat perayaan Hari Waisak. Saat malam Waisak di Candi Borobudur dilakukan pelepasan ratusan lampion ke langit dengan harapan terbaik untuk satu tahun ke depan. 

    Cara paling mudah menuju Borobudur adalah melalui Yogyakarta. Karena dari Yogyakarta kamu tinggal mengikuti jalur utama Yogyakarta-Semarang melalui Magelang, dan kamu akan tiba di area Borobudur. Jadi kalau kebetulan kamu sedang mengunjungi Yogyakarta, jangan lupa menyempatkan datang ke Candi Borobudur.

    Rate this posting:
    {[['']]}
    Kamu sedang membaca artikel tentang Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur dan kamu bisa menemukan artikel Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur ini dengan url https://www.hosteljogjaid.com/2018/11/sejarah-mitos-dan-fakta-candi-borobudur.html, kamu boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur ini sangat bermanfaat bagi teman-temanmu,namun tolong cantumkan link Sejarah, Mitos, dan Fakta Candi Borobudur sebagai sumbernya ya!.