Google_plus Pinterest Vimeo RSS
  • Tempat Informasi Seputar Hostel
    Paling Lengkap dan Update
  • Instagram
  • Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul

    Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul

    Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul

    Teman-teman pasti pernah mendengar nama Kabupaten Gunungkidul bukan? Ia merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta bagian selatan yang diresmikan pada tahun 1831.

    Namun tahukah kamu bagaimana perjalanan sejarah nama Gunungkidul ini terbentuk? Berikut pemaparannya.


    Gunungkidul pada zaman dahulu dikatakan masih hutan belantara yang asal muasalnya bernama Sumengkar. 

    Diceritakan bahwa suatu hari, di Kadipaten Sumengkar sedang diadakan sebuah pertemuan yang sangat penting. Di mana pertemuan itu dipimpin langsung oleh Adipati Wironegoro yang dihadapkan dengan orang-orang kepercayaannya seperti Patih Panitipraja, Rangga Puspowilogo, Panji Semanu Harjodipuro dan para punggawa Kadipaten Sumengkar lain.

    Akan tetapi setelah sekian lama menunggu, Adipati Wironegoro belum juga memulai pertemuan tersebut. Dikarenakan satu punggawa bernama Demang Piyaman Wonopawiro belum juga hadir.

    Ada salah satu diantara punggawa yakni Rangga Puspowilogo yang sudah tampak tak sabar dan tidak senang, namun tidak dapat membantah lagi keinginan dari Adipati Wironegoro.

    Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya tidak juga muncul batang hidungnya. Sang Adipati pun memulai untuk menyampaikan titah dari Sultan Yogyakarta. Titah tersebut berisikan agar Ibu Kota Kadipaten Sumengkar dipindahkan ke Hutan Doyong. Alasannya karena Sultan mendapatkan petunjuk saat bermeditasi di masjid. Apabila tidak dipindahkan, maka akan terjadi bencana.

    Karena perintah tersebut sangat jelas adanya, maka Adipati pun bertanya siapa yang ingin melaksanakan tugas untuk membabat alas doyong ini. Namun para punggawa pun seakan terdiam begitu saja mendengarkannya. Mereka pun bertanya-tanya, “jangankan membabat, baru mengusik saja resiko yang bisa didapatkan adalah mati”.

    Sampai pada akhirnya Adipati Wironegoro pun melemparkan pertanyaan kepada Rangga Puspowilogo yang merupakan benteng dan panglima perang Kadipaten Sumengkar sambil menatap tajam. Wajah Rangga pun pucat dan ia pun seperti menolaknya secara halus. Kemudian tampak diraut muka Adipati tidak senang dengan perkataannya.

    Rangga Puspiwologo pun malah melemparkannya kepada Demang Piyaman Wonopawiro yang tidak datang ketika itu agar mengerjakannya. Seketika Adipati pun murka. Dan para punggawa yang lainnya pun mulai menyalahkan Rangga yang berlaku sembarangan.

    Berselang kemudian Adipati pun angkat bicara bahwa ia yang akan mengerjakannya, namun ketika itu ada yang menghentikannya untuk tidak melakukannya yakni Demang Piyaman Wonopawiro. Yang kemudian ia pun yang mengajukan dirinya untuk melaksanakan tugas negara tersebut.

    Dengan segenap keberanian yang dimiliki Demang, ia pun sangat dihargai oleh sang Adipati untuk melaksanakan perintah dari Gusti Sultan.

    Dengan tekad bulat akhirnya Demang pun berangkat dan singgah dahulu ke kediaman Ki Nitisari sebelum ke Hutan Doyong (ia adalah saudaranya yang tahu banyak hal tentang Hutan Nangka Doyong).

    Namun kata Ki Nitisari, hutan itu sangatlah berbahaya dan banyak jin penunggunya di sana jika tidak berhati-hati sekali. Dengan pernyataan tersebut, mereka berdua pun lalu nekat menerobos hutan pada tengah malam dan memohon petunjuk kepada Yang Maha Kuasa selama empat puluh hari empat puluh malam.

    Dengan keteguhan hati mereka, akhirnya para jin penunggu pun lari terbirit-birit. Yang akhirnya ditemuilah mereka dengan munculnya Nyai Gadung Melati yang merupakan utusan dari Ratu Laut Kidul. 

    Kemurahan hati Nyai Gadung Melati yang kemudian merelakan hutannya di jadikan kekuasaan bagi Kadipaten Sumengkar pun mengingatkan mereka bahwa jangan sampai gegabah dan kelak menamakan daerah ini dengan memakai “Kidul”. 

    Sehingga sejak itulah Hutan Nangka Doyong dinamakan Gunung Kidul oleh Sri Sultan HB hingga saat ini berdasarkan nama ‘Wonopawiro’ dengan ‘Nitisari’ yang digabungkan, berarti “Wonosari” sebagai Ibu Kota dari Gunungkidul.

    Begitulah mengenai ulasan dibalik fakta dan alasan penamaan dari Kabupaten Gunungkidul. Semoga bisa menambah wawasan bersama mengenai sejarah. 

    Teman-teman juga bisa melihat artikel-artikel lainnya dari Hotel Jogja Murah lhoo....

    Rate this posting:
    {[['']]}
    Kamu sedang membaca artikel tentang Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul dan kamu bisa menemukan artikel Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul ini dengan url https://www.hosteljogjaid.com/2018/11/fakta-dan-alasan-penamaan-kabupaten-Gunungkidul.html, kamu boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul ini sangat bermanfaat bagi teman-temanmu,namun tolong cantumkan link Fakta dan Alasan Penamaan Kabupaten Gunungkidul sebagai sumbernya ya!.