Google_plus Pinterest Vimeo RSS
  • Tempat Informasi Seputar Hostel
    Paling Lengkap dan Update
  • Instagram
  • Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 1)

    Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja
    Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja
    Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja—
    Benteng Vredeburg adalah salah satu ikon wisata Kota Yogyakarta. Letaknya berada di kilometer nol (Km 0), berdekatan dengan Kraton Yogyakarta. Tempat ini memiliki kisah sejarah yang secara langsung berhubungan dengan perkembangan Kesultanan Jogja, karena awal pembangunannya memang bertujuan sebagai pusat pengintaian dan pengendalian kesultanan oleh Belanda.

    Kali ini Hostel Jogja ID ingin mengenalkan sisi historis dari Museum Khusus Perjuangan Nasional ini. Mulai dari awal pembangunan, perubahan hak milik dan alih fungsi, hingga kini menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Yogyakarta. Artikel ini merupakan Part 1 dari keseluruhan artikel Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja. Untuk Part 2 bisa kamu cek linknya di bagian akhir artikel ini.

    Awal Mula Benteng Tanah—1760 

    Tahun ini adalah 5 tahun semenjak Kesultanan Yogyakarta berdiri. VOC yang telah berhasil memecah Kerajaan Mataram kini dihadapkan dengan perkembangan pesat kesultanan baru hasil dari perpecahan tersebut. 

    Akhirnya pada tahun 1760 Pemerintah Belanda meminta pada Sultan Hamengkubuwono I untuk membangun sebuah benteng. Benteng tersebut haruslah berdekatan dengan kraton, dan menghadap langsung ke arah jalan utama. Dalihnya adalah agar Belanda dapat membantu menjaga wilayah kraton dan sekitarnya. Padahal, pembangunan benteng itu sebenarnya ditujukan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. 

    Namun pengaruh Belanda yang sangat besar saat itu membuat Sri Sultan mengabulkan permintaannya, dan akhirnya dibangunlah benteng di tempat yang sekarang dikenal sebagai titik kilometer nol Yogyakarta. 

    Hanya saja saat itu bangunan benteng masihlah sangat sederhana. Bentuknya bujur sangkar, dengan tembok dari tanah dan kayu pohon kelapa dan aren sebagai tiang penyangga. Bangunan di dalamnya pun hanya terbuat dari bambu dan kayu, dan atapnya hanya berupa ilalang. 

    Penyempurnaan, Tempat Peristirahatan—1767 

    Saat benteng pertama kali dibangun, penggunaannya diserahkan kepada Gubernur Nicolas Hartingh. 5 tahun kemudian, tahun 1765, saat Gubernur W.H.Ossenberch menggantikan Nicolas Hartingh, dia mengusulkan kepada sultan untuk menyempurnakan benteng agar lebih permanen, demi menjamin keamanan. Dan sultan pun menyetujinya. 

    Akhirnya Gubernur W.H.Ossenberch memanggil Ir. Frans Haak, seorang insinyur ahli bangunan Belanda, untuk kemudian mengawasi pembangunan benteng. Pembangunan dimulai pada tahun 1767, dan diharapkan selesai pada tahun yang sama. 

    Namun kenyataannya, bangunan tersebut baru dapat diselesaikan 20 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1787. Hal ini karena Sri Sultan sebagai penyedia bahan dan tenaga untuk pembangunan benteng, sedang mengalihkan fokusnya pada pembangunan Kraton Yogyakarta. 

    Akhirnya benteng yang sudah sempurna tersebut diberi nama Rustenburg, yang berarti ‘Peristirahatan’. Jadi awal mula nama benteng ini bukan Vredeburg. Nanti kita akan ceritakan bagaimana perubahan nama tersebut terjadi. 

    VOC Pailit dan Alih Fungsi oleh Pemerintah Belanda—1799 

    Pada tahun 1788, VOC mengambil alih secara penuh penggunaan benteng. Hal ini berlangsung selama lebih dari 10 tahun, sampai akhirnya VOC mengalami kebangkrutan pada tahun 1799.

    Semenjak itu, kekuasaan benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintahan Belanda pada masa revolusi Prancis). Dan pada tahun 1807, saat Bataafsche Republic berubah menjadi Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda yang dibentuk Napoleon). Benteng Rustenburg tetap dikuasai Belanda, di bawah Gubernur Herman Willem Daendels

    Pada tahun 1811 sampai 1816, Inggris sempat menguasai Indonesia. Dan benteng pun sempat dikuasai oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles . Namun dengan cepat Belanda dapat mengambil alih benteng tersebut kembali. 

    Gempa Besar di Benteng Perdamaian—1867 

    Pada tahun ini terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat. Gempa tersebut merobohkan banyak bangunan, termasuk Gedung Residen, Tugu Pal Putih, dan Benteng Rustenburg. 

    Setelah kejadian tersebut, segera dilakukan renovasi pada gedung-gedung yang roboh. Benteng Rustenburg pun juga diperbaiki pada bagian-bagian yang rusak, selain juga menambah berbagai fasilitas di dalam benteng. 

    Pada keempat sudut dibangun bastion sebagai ruang penjagaan. Di sekeliling pintu gerbang yang menghadap ke barat dibuat parit. Di dalam benteng terdapat rumah-rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang mesiu, rumah sakit prajurit, dan rumah residen. 

    Setelah pembangunan ulang tersebut, Benteng Rustenburg berubah nama menjadi Benteng Vredeburg, yang berarti ‘Perdamaian’. Nama ini diambil sebagai tanda hubungan Belanda dan Kesultanan Yogyakarta yang tidak saling menyerang pada waktu itu. 

    Benteng Vredeburg yang baru direnovasi ini dapat menampung 500 prajurit dan petugas medis. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat perlindungan para residen Belanda yang bertugas di wilayah Yogyakarta, karena letak benteng yang cukup dekat dengan Gedung Residen sehingga dapat dengan mudah melakukan evakuasi. 

    pada 1942 Jepang berhasil membuat Belanda menyerah. Dari awal mula benteng dibangun hingga akhirnya diambil alih oleh Jepang, secara hukum kepemilikan tanah adalah milik Kesultanan Yogyakarta. Namun selama itu kekuasaan atas benteng sepenuhnya dimiliki oleh Belanda. Kuatnya pengaruh Belanda selama itu menyebabkan Kesultanan tidak bisa berbuat banyak. 

    Mau tahu kelanjutannya? Kamu bisa membacanya di artikel Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 2).

    Rate this posting:
    {[['']]}
    Kamu sedang membaca artikel tentang Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 1) dan kamu bisa menemukan artikel Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 1) ini dengan url https://www.hosteljogjaid.com/2018/11/menguak-sejarah-benteng-vredeburg-jogja-1.html, kamu boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 1) ini sangat bermanfaat bagi teman-temanmu,namun tolong cantumkan link Menguak Sejarah Benteng Vredeburg Jogja (Part 1) sebagai sumbernya ya!.